Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen (Purn) Hinsa Siburian, menegaskan pentingnya pemanfaatan ruang siber untuk kesejahteraan masyarakat dalam sebuah acara bedah buku bertajuk “Kecerdasan Buatan: Peluang dan Ancaman” yang digelar di Kantor BSSN, Depok, Kamis (30/5). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan mengedukasi masyarakat tentang potensi dan risiko dunia siber.

Pentingnya Literasi Digital
Hinsa Siburian mengungkapkan bahwa kemampuan adaptasi masyarakat terhadap ruang siber masih kurang dan perlu ditingkatkan melalui literasi yang berkesinambungan. “Masyarakat bisa memanfaatkan ruang siber untuk kesejahteraan mereka,” ujarnya, menekankan bahwa edukasi dan literasi digital harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, ia mencontohkan China yang rutin mengedukasi masyarakatnya tentang digitalisasi setiap bulan, sehingga mereka lebih cepat memahami dan memanfaatkan teknologi siber untuk kepentingan sehari-hari .
Potensi dan Risiko Dunia Siber
Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, yang juga merupakan penulis buku Komunikasi Siber, mengungkapkan bahwa dunia siber memiliki dua sisi: positif dan negatif. Di satu sisi, teknologi siber mempermudah berbagai tugas pekerjaan, namun di sisi lain terdapat risiko keamanan yang mengintai. Oleh karena itu, koordinasi dan komunikasi antar lembaga dan negara sangat penting untuk menangani ancaman digitalisasi yang terus berkembang .
Ariandi menambahkan bahwa kejahatan digital terus meningkat setiap tahun, sehingga pemerintah harus hadir dan aktif dalam menjaga keamanan siber nasional. Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan regulasi dan perlindungan bagi masyarakat di dunia digital .
Peran Kecerdasan Buatan (AI)
Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital dari Vaksin.com, Alfon Tanujaya, dalam acara tersebut menyatakan bahwa perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), tidak boleh ditakuti. “Jangan sampai kita hanya jadi penonton saja,” tegasnya, seraya menekankan bahwa AI memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibanding mudaratnya.
Alfon mengingatkan bahwa AI cepat atau lambat akan menguasai dunia, sehingga masyarakat perlu memahami dan mengadopsi teknologi ini untuk berbagai keperluan produktif dan kesejahteraan .
Kolaborasi dan Upaya Edukasi
Sebagai langkah konkret untuk meningkatkan literasi digital, Hinsa Siburian menyarankan kolaborasi antara BSSN dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). “Kegiatan literasi digital harus dilakukan bersama-sama agar masyarakat lebih melek digitalisasi,” ujarnya. Buku “Komunikasi Siber” yang dibedah dalam acara tersebut, menjadi salah satu upaya BSSN untuk mengedukasi masyarakat tentang perkembangan teknologi internet, ancaman yang mengintai, dan pemanfaatan ruang siber secara bijak .